BANGIL KOTA SANTRI AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH
Ada
beberapa pemahaman yang sangat popular di tengah-tengah masyarakat, tentang
istilah nama kota
Bangil menurut pendapat dari kalangan umum santri mengatakan nama Bangil
berasal dari istilah mbah ngelmu, sedangkan menurut pendapat masyarakat
secara umum mengatakan bahwa bangil diistilahkan sebagai mbah mbahe angel artinya watak dan karakteristik masyarakat bangil sangat sulit untuk dirubah.
Apalagi beralih kepada ideology lain yang berseberangan dengan ajaran agama
Islam, sebab agama Islam sudah menjadi darah daging dari nenek moyang mereka
yaitu mbah Bangil. Kemudian ada lagi yang mengartikan nama bangil dari
bahasa madura yaitu bengel yang artinya berani, maksudnya adalah berani
berhadapan dengan siapapun yang sengaja merusak ajaran agama Islam sehingga
apabila muncul seorang ulama Bangil yang berani menjawab persoalan umat dan
agama Islam yang dibenturkan dengan iseologi yang sengaja merusak ajaran agama
Islam, maka ulama tersebut merepresentasikan sebagai mbah bangil yaitu disebut
sebagai mbah ngilmu karena beliau adala seorang Ulama, kemudian disebut sebagai
mbah mbahe angel karena beliau mempertahankan keyakinan atas kebenaran. Adapun
beliau disebut sebagai orang bengel (berani) karena tindakan dan ucapannya berani
dan tegas menghadapi siapapun juga berani menanggung resikonya. Fenomena di
atas mencerminkan potret kehidupan dari seorang mbah bangil.
BANGIL BERASAL DARI ISTILAH
MBAH NGELMU
Menurut
pendapat dari kalangan kaum santri warga asli kota
bangil mengatakan bahwa bangil berasal dari dua suku kata jawa yaitu mbah dan ngelmu kemudian di sederhanakan menjadi
Bangil artinya sejak di temukan sejara kota
Bangil maka semenjak itu pula adanya ilmu agama islam di kota tersebut indikasinya tidak d temukannya
sejara peninggalan agama Hindu dan Budah di Bangil. Hal itu dikaitkan dengan
adanya mbah bangil di desa Pladhon Kalirejo.
Beliau
adalah seorang leluhur para ulama yang pertama babat alas untuk cikal bakal
adanya kota
Bangil. Berkat pejuangan mbah Bangil maka
bayak diantara kaum muslimin berbagai suku bangsa berdatangan ke kota Bangil
salah satu faktornya adalah ingin mendekatkan diri kepada ulama utuk mengaji
ilmu agama islam sehinggah lahirlah generasi ke generasi sampai kepada Habib
Abdurahman bin Umar Basyaiban, suami dari Hababah Khodijah Binti Syarif
Hidayatullah (Sunan Gunung Jati) yang terkenal sebagei sebutan makam Mbah Ratu
Ayu Ibu di Swadesi Kersikan Bangil Salah satu putra beliau diantaranya yang
bernama Sayid Sulaiman Mojoagung.yang terkenal sebage ulama yang pertama kali
babat alas sebagai cikal bakal berdirinya pondok pesantren Sidogiri yaitu
pondok pesanteren salaf ahlussunah wal jama’ah yang pertama kali ada d
jawa timur bahkan paling tua
keberadaannya di Indonesia.
Demikian
pula dengan mbah Lowoijo di dasa Diwet Pogar Bangil yang bernama asli mbah
Jalaludin. Yakni seorang ulama salaf kota bangil
yang bayak menurunkan nasab para kyai warga asli kota bangil. Salah satu nasab ilmu mbah
Jalaludin sampai ke Pondok Pesantren Pecangaan, yakni pondok pesantren salaf
ahlussunah wal jama’ah yang pertama kali ada d kota
bangil bahkan di Indonesia
sehingah para kiyai alumni kedua pondok pesantren salaf tersebut menyebut
leluhur pendiri pondok pesantren dengan sebutan mbah ngelmu yang
kemudian istilah menjadi BANGIL.
Setahu saya kyai lowo ijo alias kyai sayyidin pendiri pondok cangaan
BalasHapusLalu siapa itu kyai jalaluddin
Mohon pencerahan
Klau nulis ada referensinya donk... Jangan cuma konon-konon...biar bisa dirujuk..
BalasHapusKlau nulis ada referensinya donk... Jangan cuma konon-konon...biar bisa dirujuk..
BalasHapusDear penulis. Saya sangat terkesan dengan tulisan yang anda muat dalam media ini..tulisan anda sangat lugas..akan tetapi kurang adanya data pendukung yang menguatkan tulisan yang anda muat, misal pada catatan tiongkok, disebutkan pada periode 675-679 M Raja Ta Cheh (Mu'awiyah bin Abu Sofyan) mengirimkan utusan untuk menyelidiki keberadaan Kerajaan Kalingga dan berlabuh di syahbandar yang bernama Banger/Bang-il. Dan terdapat juga penjelasan dalam kakawin Harsawijaya dimana R Wijaya berangkat ke pelabuhan Banger dekat Rembang akan menuju Sungeneb (Sumenep,Madura). Sekedar sharing siapa tahu bermanfaat dan maaf jika masukan saya ada yang salah atau tidak tepat. Sengaja saya gunakan bahasa yang santun utnuk menjaga Ukhuwah Islamiyah dan tidak menyinggung penulis. Lanjutkan menulis dan berbagi ilmu, kawan.
BalasHapus