Selasa, 04 Februari 2014

asal usul nama kota bangil

BANGIL KOTA SANTRI AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH

Ada beberapa pemahaman yang sangat popular di tengah-tengah masyarakat, tentang istilah nama kota Bangil menurut pendapat dari kalangan umum santri mengatakan nama Bangil berasal dari istilah mbah ngelmu, sedangkan menurut pendapat masyarakat secara umum mengatakan bahwa bangil diistilahkan sebagai mbah mbahe angel artinya watak dan karakteristik masyarakat bangil sangat sulit untuk dirubah. Apalagi beralih kepada ideology lain yang berseberangan dengan ajaran agama Islam, sebab agama Islam sudah menjadi darah daging dari nenek moyang mereka yaitu mbah Bangil. Kemudian ada lagi yang mengartikan nama bangil dari bahasa madura yaitu bengel yang artinya berani, maksudnya adalah berani berhadapan dengan siapapun yang sengaja merusak ajaran agama Islam sehingga apabila muncul seorang ulama Bangil yang berani menjawab persoalan umat dan agama Islam yang dibenturkan dengan iseologi yang sengaja merusak ajaran agama Islam, maka ulama tersebut merepresentasikan sebagai mbah bangil yaitu disebut sebagai mbah ngilmu karena beliau adala seorang Ulama, kemudian disebut sebagai mbah mbahe angel karena beliau mempertahankan keyakinan atas kebenaran. Adapun beliau disebut sebagai orang bengel (berani) karena tindakan dan ucapannya berani dan tegas menghadapi siapapun juga berani menanggung resikonya. Fenomena di atas mencerminkan potret kehidupan dari seorang mbah bangil.


BANGIL BERASAL DARI ISTILAH MBAH NGELMU

            Menurut pendapat dari kalangan kaum santri warga asli kota bangil mengatakan bahwa bangil berasal dari dua suku kata jawa yaitu mbah dan ngelmu  kemudian di sederhanakan menjadi Bangil artinya sejak di temukan sejara kota Bangil maka semenjak itu pula adanya ilmu agama islam di kota tersebut indikasinya tidak d temukannya sejara peninggalan agama Hindu dan Budah di Bangil. Hal itu dikaitkan dengan adanya mbah bangil di desa Pladhon Kalirejo.
            Beliau adalah seorang leluhur para ulama yang pertama babat alas untuk cikal bakal adanya kota Bangil. Berkat pejuangan mbah Bangil  maka bayak diantara kaum muslimin berbagai suku bangsa berdatangan ke kota Bangil salah satu faktornya adalah ingin mendekatkan diri kepada ulama utuk mengaji ilmu agama islam sehinggah lahirlah generasi ke generasi sampai kepada Habib Abdurahman bin Umar Basyaiban, suami dari Hababah Khodijah Binti Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati) yang terkenal sebagei sebutan makam Mbah Ratu Ayu Ibu di Swadesi Kersikan Bangil Salah satu putra beliau diantaranya yang bernama Sayid Sulaiman Mojoagung.yang terkenal sebage ulama yang pertama kali babat alas sebagai cikal bakal berdirinya pondok pesantren Sidogiri yaitu pondok pesanteren salaf ahlussunah wal jama’ah yang pertama kali ada d jawa timur  bahkan paling tua keberadaannya di Indonesia.
            Demikian pula dengan mbah Lowoijo di dasa Diwet Pogar Bangil yang bernama asli mbah Jalaludin. Yakni seorang ulama salaf kota bangil yang bayak menurunkan nasab para kyai warga asli kota bangil. Salah satu nasab ilmu mbah Jalaludin sampai ke Pondok Pesantren Pecangaan, yakni pondok pesantren salaf ahlussunah wal jama’ah yang pertama kali ada d kota bangil bahkan di Indonesia sehingah para kiyai alumni kedua pondok pesantren salaf tersebut menyebut leluhur pendiri pondok pesantren dengan sebutan mbah ngelmu yang kemudian istilah  menjadi BANGIL.

4 komentar:

  1. Setahu saya kyai lowo ijo alias kyai sayyidin pendiri pondok cangaan
    Lalu siapa itu kyai jalaluddin
    Mohon pencerahan

    BalasHapus
  2. Klau nulis ada referensinya donk... Jangan cuma konon-konon...biar bisa dirujuk..

    BalasHapus
  3. Klau nulis ada referensinya donk... Jangan cuma konon-konon...biar bisa dirujuk..

    BalasHapus
  4. Dear penulis. Saya sangat terkesan dengan tulisan yang anda muat dalam media ini..tulisan anda sangat lugas..akan tetapi kurang adanya data pendukung yang menguatkan tulisan yang anda muat, misal pada catatan tiongkok, disebutkan pada periode 675-679 M Raja Ta Cheh (Mu'awiyah bin Abu Sofyan) mengirimkan utusan untuk menyelidiki keberadaan Kerajaan Kalingga dan berlabuh di syahbandar yang bernama Banger/Bang-il. Dan terdapat juga penjelasan dalam kakawin Harsawijaya dimana R Wijaya berangkat ke pelabuhan Banger dekat Rembang akan menuju Sungeneb (Sumenep,Madura). Sekedar sharing siapa tahu bermanfaat dan maaf jika masukan saya ada yang salah atau tidak tepat. Sengaja saya gunakan bahasa yang santun utnuk menjaga Ukhuwah Islamiyah dan tidak menyinggung penulis. Lanjutkan menulis dan berbagi ilmu, kawan.

    BalasHapus